Rhodobacter
spaeroides sebagai Bioremediasi
Rhodobacter spaeroides
atau bakteri ungu adalah salah satu bakteri yang dapat berfotosintesis. Bakteri
ini bersifat fotoautotrof, Pigmen yang berperan dalam menangkap cahaya untuk
fotosintesis adalah bakterioklorofil atau b serta beragam karotenoid yang
memberi rentang warna antara ungu, merah, coklat, dan orange. Sel Rhodobacter
spaeroides berbentuk basil (batang), memiliki diameter 0,5-1,2 µm, dan motil
dengan bantuan flagella polar (Wikipedia, 2009).
Berikut adalah
klasifikasi dari bakteri ini:
Kingdom : monera
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Purple sulfur bacteria
Famili : Rhodobacteraceae
Genus : Rhodobacter
Spesies : Rhodobacter spaeroides.
Sumber foto : Rhodobacter sphaeroides. Courtesy of A. Varga and S. Kaplan
Rhodobacter spaeroides
hidup pada lingkungan perairan tenang seperti danau, rawa, ataupun
tempat-tempat pertambakan budidaya biota air. Bakteri ini dapat hidup pada
lingkungan aerob maupun anaerob.
Rhodobacter spaeroides mampu
mendetoksifikasi sejumlah senyawa toksik sehingga dapat dimanfaatkan untuk
bioremediasi. Bioremediasi dengan memanfaatkan bakteri ini biasanya dilakukan
pada lingkungan perairan, terutama pada tempat pertambakan biota air seperti
pertambakan ikan dan pertambakan udang.
Hal tersebut karena Rhodobacteria
spaeroides mampu memfiksasi nitrogen, mengubah senyawa amonia dalam
kolam menjadi nitrit atau nitrat (proses nitrifikasi), dan mengubah senyawa
sulfid dalam kolam menjadi sulfat. Senyawa amonia dapat bersifat toksik apabila
konsentrasinya telah melebihi ambang batas normal, menurut (Badjoeri, 2006) konsentrasi
amonia dikatakan normal apabila bernilai 5 0,012 mg/L. Begitu juga dengan
senyawa sulfid seperti Hidrogen sulfida (H2S), apabila tidak dioksidasi menjadi
senyawa sulfat akan bersifat toksik yang dapat membunuh ikan, udang, atau hewan
tambak pada umumnya.
Pencemaran lingkungan perairan
seperti pertambakan ikan dan udang oleh bahan organik seperti senyawa toksik yang
telah dijelaskan diatas pada umumnya
berasal dari limbah industri dan domestik, yang dalam beberapa tahun terakhiir
ini terus meningkat (GUNALAN 1993). Pencemaran pada perairan budidaya selain
berasal dari limbah industri clan domestik juga berasal dari sisa pakan buatan
(pelet) dan feces hewan yang dibudidayakan.
Tingginya akumulasi bahan organik
di tambak udang dapat menimbulkan beberapa dampak yang merugikan yaitu, 1).
memacu pertumbuhan mikroorganisme heteroirofk dan bakteri patogen, 2).
eutrofkasi, 3). terbentuknya senyawa toksik (amonia dan nitrit) serta Hidrogen
sulfida H2S, dan 4). menurunnya konsentrasi oksigen terlarut (WIDIYANTO, 2006).
Maka dari itulah bakteri Rhodobacter spaeroides sangat berperan penting untuk
bioremediasi pada lingkungan pertambakan hewan air. Selain itu juga bakteri ini
dapat dikatakan berperan dalam siklus sulfur dan nitrogen dalam ekosistem
karena dapat melakukan pengionisasian terhadap senyawa sulfid menjadi sulfat
dan melakukan proses ninterifikasi yaitu mengubah senyawa amonia menjadi nitrit
atau nitrat.
Pemberian bakteri ini sebagai
agen bioremediasi ke dalam tambak ikan dan udang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan bakteri yang berperan dalam proses remineralisasi unsur hara nitrogen
juga sulfur dan membantu proses purifikasi alamiah (self purification) dalam
siklus nitrogen dan siklus belerang. Serta menjaga keseimbangan kondisi kualitas
air di tambak hewan air. Karena Pemeliharaan kualitas/mutu air sangat
dibutuhkan untuk menunjang kelulushidupan dan pertumbuhan optimal dari biota
yang dibudidayakan. Beberapa parameter kualitas air yang perlu mendapatkan
perhatian menurut (Hefni, 1996) antara lain adalah : Oksigen terlarut (disolved
oxigen) (O2), pH (derajat keasaman dan kebasaan air), Salinitas (kadar garam),
Karbondioksida (CO2), Asam belerang (H2S),Ammoniak (NH3) dan Nitrit (NO2).
Daftar
Pustaka
BADJOERI. M., G. S. HARYANI, T. WIDIYANTO, W. RIYANTO, I.
RUSMANA, N. H. SAD1 dan V. INDARWATI 2006. Pemanfaatan Bakteri NitrzjXmi dun
Denitrz3kasi untuk Bioremediasi Senyawa Metabolit Toksik di Tambak Udang.
Laporan Tahunan. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek - Riset
Kompetitif LIPI. DIPA Biro Perencanaan dan Keuangan LIPI dan Puslit Biologi
LIPI. Bogor. 46 hal.
GUNALAN, D. E. A. 1993. Penerapan Bioremediasi untuk Melenyapkan
Polutan Organik dari Lingkungan. Makalah Diskusi Panel. Kongres Nasional
Perhimpunan Miobiologi Indonesia, Surabaya 2-4 Desember 1993. Univ. Erlangga.
13 hal.
Hefni effendi, 1996, Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumberdaya Di Lingkungan Perairan, Kanisius, Jakarta.
WIDIYANTO, 2006. Seleksi Bakteri Nitrifikasi dun
Denitrifikasi untuk Bioremediasi di tambak Udang. Ringkasan disertasi.
Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 39 hal.
http://en.wikipedia.org/wiki/Rhodobacter_sphaeroides